Kepercayaan thd
Potensi tersebut juga dipengaruhi dan didukung didukung oleh hal-hal sbb.:
- Moody menaikkan rating Obligasi mata uang asing Indonesia menjadi Ba3 pada 18 Oktober kemarin, dengan pertimbangan membaiknya ratio hutang pemerintah, peningkatan investasi dan semakin sehatnya posisi pembayaran hutang LN.
- Fitch memberikan positive outlook pada rating BB- dan diperkirakan akan melakukan upgrade di akhir tahun
- Harapan S&P akan melakukan revisi Stable outlook pada rating BB- menjadi positive outlook sebelum akhir tahun ini karena keberhasilan Indonesia dalam menyelesaikan masalah akibat volatilitas pasar keuangan global.
Terus membaiknya peringkat dan harga pasar obligasi dollar
Membaiknya penilaian terhadap
Konsolidasi fiskal yang dilakukan telah menciptakan ruang gerak bagi pemerintah untuk membiayai infrastuktur yang dibutuhkan.
Untuk tahun 2007 dan 2008 pemerintah telah membuat program fiskal yang tidak terlalu restriktif sebagai bagian dari usaha pemerintah untuk meningkatkan pembiayaan infrastruktur. Dimana DPR telah menyetujui defisit fiskal 2007 sebesar 1,5% GDP, naik dari target asal sebesar 1,1%, sedangkan untuk tahun 2008 pemerintah menargetkan defisit fiskal sebesar 1,7% GDP.
Selain cukup melebarnya deficit, target pemerintah untuk mengurangi hutang dibawah 30% GDP pada tahun 2009 masih berada dalam jalur yang benar.
Walaupun surplus current account menurun tajam pada tahun 2004 dan 2005 akibat kenaikan harga minyak dunia dan subsidi harga-harga di dalam negeri yang mendorong besarnya import. Namun kemudian, pemotongan subsidi energi telah megurangi distorsi tersebut dan menurunkan import minyak sehingga surplus neraca tadi kembali berjalan membaik.
Berbaliknya dan membaiknya ’current account dan capital account’ neraca pembayaran tersebut menyebabkan cadangan devisa mencapai $53 milyar pada September 2007.
Ratio capital output ini menjelaskan seberapa besar investasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit GDP. Sedangkan inverse dari ratio tersebut menjelaskan berapa besar GDP dihasilkan oleh satu unit investasi.
Sayangnya, efisiensi investasi bukan hanya tidak membaik bahkan memburuk. Sehingga dengan semakin rendah tingkat investasi dan memburuknya efisiensi investasi inilah yang menyebabkan seberapa besar perlambatan pertumbuhan GDP setelah krisis.
Setidaknya, upaya yang dilakukan dalam mendukung pemulihan dan perkembangan positif sudah mulai terlihat melalui :
1. BI mengadop target inflasi sebagai monetary rule di 2005 dengan menggunakan instrument tingkat bunga.
Tidak seperti negara2 lain yang berada di kawasan yang sama, inflasi di Indonesia lebih tinggi dan lebih volatile sejak krisis finansial di Asia.
Inflasi yang tinggi dan volatile menyebabkan iklim investasi menjadi tidak menarik, tetapi berdasarkan pengalaman pada negara2 lain di Asia (termasuk Korea, Thailand dan Filipina), diharapkan target inflasi akan mengurangi rata2 inflasi dan volatilitasnya di Indonesia.
Target inflasi BI untuk 2007 adalah 5-7% dan inflasi year to date adalah 6,3% hingga bulan September masih berada dalam range target. Target 2008 adalah 4-6%.
Diharapkan dengan semakin rendah dan kurangnya gejolak inflasi akan mengarahkan pada stabilitas yang lebih baik pada nilai tukar rupiah dan lebih rendahnya yield obligasi.
Meningkatnya inflasi bisa menghasilkan nilai tukar yang tidak stabil dan lemahnya pasar obligasi. Kejadian ini pernah dialami pada tahun 2005 pada saat inflasi meningkat begitu cepatnya sehingga terkulminasi menjadi krisis neraca pembayaran.
Namun peristiwa tersebut telah menjadi pelajaran bagi otoritas di BI bahwa kenaikan inflasi akan menyebabkan kebijakan pemotongan suku bunga menjadi berisiko. Sehingga sejak inflasi mulai meningkat di bulan Juli, BI membuat kebijakan BI rate tidak berubah pada 8,25%. Diperkirakan dalam jangka pendek inflasi masih tinggi sehingga tingkat bunga kemungkinan belum akan turun.
2. Pertumbuhan ekspor non migas tahun lalu sebesar 20%
Pertumbuhan ekspor non migas merupakan barometer yang baik bagi kesehatan suatu ekonomi.
Pertumbuhan 20% tahun lalu merupakan tanda bahwa ekonomi dalam kondisi baik.
Perbaikan pertumbuhan ekspor di
Peningkatan yg sama juga terjadi secara regional di Asia, dan Cina merupakan partner perdagangan terbesar bagi setiap Negara di Asia untuk 5 hingga 10 tahun kedepan.
Diharapkan kelebihan produktivitas atas meningkatnya integrasi ekonomi ini bisa membantu pertumbuhan GDP Indonesia menjadi potensial.
Dari beberapa hal uraian dan bahasan diatas, pada akhirnya kita dapat menyimpulkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai berjalan di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar